Selasa, 28 Agustus 2012

Tips Membiasakan Anak Berjilbab

Tips Membiasakan Anak Berjilbab Sejak KeciL

Oleh: Abu Hudzaifah, Lc.

Seorang muslimah jadi bahwa hijab jadi bagian dari tubuhnya dan jadi penutup dirinya, alat rasa malunya, tanda kehormatannya, jalannya buat menggapai cinta allah untuknya, dan tangga meraih surga-nya.
Bila seorang muslimah berjilbab, jadi pada hakikatnya ia sudah berupaya menunaikan di antara perintah allah dan rasul-nya. Allah taala berfirman ;

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (Al-Ahzab [33] : 36).

Tak hanya itu, kerelaan seorang muslimah menutupi auratnya dengan hijab syari adalah bukti keimanannya. Dan, ada banyak hikmah lain yang akan dipetik oleh seorang muslimah waktu ia berjilbab cocok dengan tuntunan syari.
Sebagai orangtua, kita jadi bahagia pada saat kita melihat putri-putri kita berjilbab. Dikarenakan, meskipun bagaimana, orangtua akan dimintai pertanggung jawaban prihal pendidikan anaknya, dan di antaranya yaitu problem jilbab ini. Oleh karenanya, supaya anak tidak jadi berat saat mengenakan hijab syari waktu ia menginjak usia balig, jadi butuh adanya usaha orangtua buat membiasakan anak berjilbab sejak dini. Dikarenakan, metode layaknya ini nyatanya amat efektif saat mendidik anak berjilbab. Pastilah, metode membiasakan anak berjilbab ini amat ditekankan buat memperhatikan perubahan usia si anak.


Tugas Orangtua

Orangtua akan dimintai pertanggungjawaban perihal pendidikan anaknya. Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda:

 أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Ingatlah, tiap-tiap kalian adalah pemimpin, dan setiap orang dari kalian akan ditanyai tentang yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini didalam konteks umum. Adapun untuk lelaki yang berkedudukan jadi pemimpin, layaknya suami, bapak, dan saudara lelaki, bila mereka ini tidak memerintahkan dan menganjurkan istri, putrinya, atau saudara perempuannya supaya kenakan hijab, mereka akan jadi dayyuts ( yaitu orang-orang tidak mempunyai kecemburuan terhadap kehormatan wanita tanggungannya ). Namun, seorang dayyuts diancam oleh rasulullah shalallaahu alaihi (صلى الله عليه و سلم)  tak lagi masuk surga.

Di sisi lain, islam memerintahkan supaya anak-anak kecil dilatih beribadah sebelum saat usia balig. Ibadah shalat, umpamanya, adalah ibadah fardhu ain atas tiap-tiap muslim dan muslimah. Walau demikian, rasulullah shalallaahu alaihi wasallam (صلى الله عليه و سلم) memerintahkan supaya kita melatih anak-anak kita mengerjakannya sejak berusia tujuh th.. Dan, kita dibolehkan memukul mereka bila berusia sepuluh th.. Itu dikerjakan sebelum saat mereka menginjak usia balig.

Rasulullah shalallaahu alaihi wasallam (صلى الله عليه و سلم) mengkhususkan shalat diantara ibadah selainnya karena shalat adalah tiang agama. Namun hijab itu layaknya shalat, hukumnya harus untuk tiap-tiap muslimah dengan perintah yang jelas dari allah dan rasul-nya layaknya sudah diterangkan tadi.

Tips Membiasakan Anak Berjilbab Sendari Kecil

Yang pertama yang harus dipahamkan kepada anak saat membiasakan mereka berjilbab adalah jilbab merupakan salah satu perintah Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya’.” (An-Nur [24] : 31)

Yang kedua, pahamkan kepada anak bahwa berjilbab sama artinya taat kepada Allah dan Rasul-Nya karena ia telah menunaikan salah satu perintah Allah Ta’ala. Dan, Allah telah berfirman, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (Al-Ahzab [33] : 36).

Yang ketiga, tanamkan pada diri anak bahwa jilbab merupakan bukti keimanan seorang Muslimah. Allah SAW tidak mengarahkan pembicaraan tentang hijab kecuali kepada para wanita mukminah. Dia berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman.” Dia juga berfirman, “Dan istri-istri orang mukmin.” Tentu seorang wanita akan merasa bangga bila masih menyandang keimananj dalam dirinya.

Keempat, tunjukkan kepada anak bahwa berjilbab dapat menyelamatkan hati. Sebab, bila mata tidak melihat sesuatu, maka hati pun tidak akan berhasrat. Dari sini, ketika mata tidak melihat sesuatu yang terlarang, maka hati menjadi lebih suci. Kemungkinan terbebas dari fitnah pun lebih nyata karena hijab akan memutus hasrat orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit. Allah berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (Al-A’raf [7] : 26).

Semoga kita diberi kemauan dan kemampuan untuk menanamkan syariat jilbab ini kepada putri-putri kita dan diteguhkan di atasnya hingga ajal menjemput. Wallahul musta’an.*

Penulis buku “30 Inspirasi Keluarga Harmonis”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar