Tips
Membiasakan Anak Berjilbab Sejak KeciL
Oleh: Abu
Hudzaifah, Lc.
Seorang
muslimah jadi bahwa hijab jadi bagian dari tubuhnya dan jadi penutup dirinya,
alat rasa malunya, tanda kehormatannya, jalannya buat menggapai cinta allah
untuknya, dan tangga meraih surga-nya.
Bila
seorang muslimah berjilbab, jadi pada hakikatnya ia sudah berupaya menunaikan
di antara perintah allah dan rasul-nya. Allah taala berfirman ;
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا
مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ
الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن
يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً
مُّبِيناً
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata." (Al-Ahzab [33] : 36).
Tak hanya itu, kerelaan seorang muslimah menutupi auratnya
dengan hijab syari adalah bukti keimanannya. Dan, ada banyak hikmah lain yang
akan dipetik oleh seorang muslimah waktu ia berjilbab cocok dengan tuntunan
syari.
Sebagai orangtua, kita jadi bahagia pada saat kita melihat
putri-putri kita berjilbab. Dikarenakan, meskipun bagaimana, orangtua akan
dimintai pertanggung jawaban prihal pendidikan anaknya, dan di antaranya yaitu
problem jilbab ini. Oleh karenanya, supaya anak tidak jadi berat saat
mengenakan hijab syari waktu ia menginjak usia balig, jadi butuh adanya usaha
orangtua buat membiasakan anak berjilbab sejak dini. Dikarenakan, metode
layaknya ini nyatanya amat efektif saat mendidik anak berjilbab. Pastilah,
metode membiasakan anak berjilbab ini amat ditekankan buat memperhatikan
perubahan usia si anak.
Tugas Orangtua
Orangtua akan dimintai pertanggungjawaban perihal pendidikan anaknya. Nabi
Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى
الله عليه و سلم)
bersabda:
أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ
عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Ingatlah, tiap-tiap kalian adalah pemimpin, dan setiap orang dari kalian
akan ditanyai tentang yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini didalam
konteks umum. Adapun untuk lelaki yang berkedudukan jadi pemimpin, layaknya
suami, bapak, dan saudara lelaki, bila mereka ini tidak memerintahkan dan
menganjurkan istri, putrinya, atau saudara perempuannya supaya kenakan hijab,
mereka akan jadi dayyuts ( yaitu orang-orang tidak mempunyai kecemburuan
terhadap kehormatan wanita tanggungannya ). Namun, seorang dayyuts diancam oleh
rasulullah shalallaahu alaihi (صلى
الله عليه و سلم)
tak lagi masuk surga.
Di sisi
lain, islam memerintahkan supaya anak-anak kecil dilatih beribadah sebelum saat
usia balig. Ibadah shalat, umpamanya, adalah ibadah fardhu ain atas tiap-tiap
muslim dan muslimah. Walau demikian, rasulullah shalallaahu alaihi wasallam (صلى الله عليه
و سلم) memerintahkan supaya kita melatih anak-anak
kita mengerjakannya sejak berusia tujuh th.. Dan, kita dibolehkan memukul
mereka bila berusia sepuluh th.. Itu dikerjakan sebelum saat mereka menginjak
usia balig.
Rasulullah
shalallaahu alaihi wasallam (صلى
الله عليه و سلم)
mengkhususkan shalat diantara
ibadah selainnya karena shalat adalah tiang agama. Namun hijab itu layaknya
shalat, hukumnya harus untuk tiap-tiap muslimah dengan perintah yang jelas dari
allah dan rasul-nya layaknya sudah diterangkan tadi.
Tips Membiasakan Anak Berjilbab Sendari Kecil
Yang pertama yang harus dipahamkan kepada anak saat membiasakan
mereka berjilbab adalah jilbab merupakan salah satu perintah Allah dan
Rasul-Nya. Firman Allah, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya’.” (An-Nur [24] :
31)
Yang kedua, pahamkan kepada anak bahwa berjilbab sama artinya taat
kepada Allah dan Rasul-Nya karena ia telah menunaikan salah satu perintah Allah
Ta’ala. Dan, Allah telah berfirman, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang
mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya
telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka.” (Al-Ahzab [33] : 36).
Yang ketiga, tanamkan pada diri anak bahwa jilbab merupakan bukti
keimanan seorang Muslimah. Allah SAW tidak mengarahkan pembicaraan tentang
hijab kecuali kepada para wanita mukminah. Dia berfirman, “Katakanlah kepada
wanita yang beriman.” Dia juga berfirman, “Dan istri-istri orang mukmin.” Tentu
seorang wanita akan merasa bangga bila masih menyandang keimananj dalam
dirinya.
Keempat, tunjukkan kepada anak bahwa berjilbab dapat menyelamatkan
hati. Sebab, bila mata tidak melihat sesuatu, maka hati pun tidak akan
berhasrat. Dari sini, ketika mata tidak melihat sesuatu yang terlarang, maka
hati menjadi lebih suci. Kemungkinan terbebas dari fitnah pun lebih nyata
karena hijab akan memutus hasrat orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit.
Allah berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik.” (Al-A’raf [7] : 26).
Semoga kita diberi kemauan dan kemampuan untuk menanamkan syariat jilbab ini
kepada putri-putri kita dan diteguhkan di atasnya hingga ajal menjemput.
Wallahul musta’an.*
Penulis buku “30 Inspirasi Keluarga Harmonis”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar